SOMETHING WRONG - NESU








band name:something wrong
genre:hardcore
location:jogjakarta

Tracklist :
1. Pambuka
2. Modar
3. Ra Urusan
4. Matamu Sempal
5. Satpol Keple
6. Pecah Ndase
7. Akeh Tunggale
8. Gelut
9. Ora Wedi Getih
10. Pancen Asu
11. Sak Karepmu
12. Rai Babi
13. Wong Jowo
14. Pamungkas

download

Something Wrong Luncurkan Album ”Nesu”
Behind the Scene ala Nita Azhar
Sosialisasi UU Nomor 33 Tahun 2009
Dunia Perfilman Masuki Babak Baru
Ayushita
Rela Panas
Demi Bachdim
Laga final Indonesia melawan Malaysia
akan digelar dua kali tanggal 26 dan 29 Desember
mendatang. Ayushita sangat ingin menyaksikan
laga final tersebut. Ia berencana memboyong
keluarganya untuk menonton di stadion
Gelora Bung Karno, Senayan.
“Aku mungkin nonton laga kedua di
Senayan bersama keluarga, karena laga pertama
aku nggak bisa berangkat ke Malaysia,” ucap
Ayushita kepada VIVAnews.com, ketika ditemui
di Planet Hollywood.
Ayushita mengaku kagum melihat permainan
Timnas Garuda yang mengalami kemajuan
pesat. “Aku lihat memang beda banget sekarang,
timnya lebih kompak. Mereka sangat
kooperatif satu sama lain di lapangan, dan tidak
egois dalam memainkan bola,” ujar salah satu
personel BBB ini.
Walau belum bertemu langsung dengan
pemain idolanya Irfan Bachdim, Ayushita ingin
sekali bisa bertemu di laga Final terakhir nanti.
“Irfan Bachdim memang sedang jadi idola, saya
juga mengagumi dia. Makanya pas final nanti,
aku rela deh panas-panasan demi nonton Irfan
dan teman-temannya main,” katanya.
Ayu berharap bisa mendapatkan tiket sebelum
laga final berlangsung. “Aku lagi cari
info lewat teman, karena kan kemarin kasus,
banyak penonton nggak bisa masuk ke dalam.
Semoga di laga final nanti PSSI lebih serius
dalam mengurus masalah tiket,” ucap artis
remaja tersebut. (*)
JOGJA—Band hardcore
asal Jogja, Something Wrong
kembali merilis album terbaru
mereka yang diberi tajuk “Nesu”.
Band yang sudah terbentuk
sejak 13 tahun lalu ini, tetap
konsisten menggunakan bahasa
Jawa dalam lirik-lirik lagunya
sebagai dokumentasi karya
mereka.
Meski memakan waktu hampir
lima tahun dan sempat vakum
selama satu tahun, akhirnya
band yang digawangi oleh Seto
(drum), Kucing (vokal), Sutik
(bass dan backing vokal), Hendi
(rhythm gitar dan backing vokal)
serta Trek (lead gitar dan backing
vokal) merilis album ketiga
mereka dipenghujung tahun ini,
Senin (20/12) kemarin di Cottage
Jogja National Museum
(JNM), Jogja.
“Memang dari awal lirik pada
lagu-agu kami menggunakan
bahasa Jawa sebagaimana bahasa
yang kami gunakan seharihari.
Selain eksplisit, ingin memperkenalkan
bahasa Jawa lebih
luas lagi. Lagipula belum ada
band hardcore yang mengangkat
bahasa daerah unyuk lirik lagu-
Konsisten dengan
Lirik Berbahasa Jawa
nya,”ujar Sutik pada Bernas
Jogja.
Sutik menambahkan, dengan
menggunakan bahasa Jawa
yang sudah mereka pahami,
terasa lebih jujur. Selain itu, lagulagu
di album ini yang lebih
banyak menceritakan tetang
kehidupan sosial, pertemanan,
kritik sosial hingga tentang perdamaian
dunia jadi lebih mudah
mereka angkat ketika menggunakan
bahasa yang sudah sangat
mereka pahami dan mengerti.
“Meski ada anggapan yang
mengatakan jadi tampak kasar,
tapi itu yang jujur keluar dari
kami,”tambahnya.
Album tersebut berisi 12 lagu.
Dengan intro dan outro yang
diisi dengan tembang Pangkur
“Ngrinasmara” yang ditembangkan
oleh Ibu Titik Suryati. 10
lagunya merupakan materi baru,
diantaranya “Ra Urusan”, “Sak
Karepmu” dan “Akeh Tunggale”.
Sedangkan dua lagu
lainnya diambil dari album
sebelumnya, yakni satu lagu dari
album “Demo 99” dan sebuah
lagu dari album “Get of My
DEWI SARMUDYAHSARI/BERNAS JOGJA
SOMETHING WRONG— Formasi saat ini (dari kiri) Seto, Kucing, Sutik, Hendi dan Trek, luncurkan album baru bertajuk “Nesu”.
Back”.
Dalam album ini juga ada
beerapa kolaborasi dengan
musisi Jogja seperti Heru “Shaggy
Dog” yang mengisi ‘toasting’,
Raymond “Shaggy Dog”
yang mengisi lead gitar dan
Pandu “Brutal Corpse yang
mengisi beberapa part “growl”.
Untuk artworknya, Something
Wrong dibantu oleh seniman
muda Jogja, yakni Budi Bodonk
dan Pandu Mahendra.
“Album ini kami ingin mengeluarkan
segala sesuatu dari
Jogja, untuk itu kami bekerjasama
dengan musisi dan seniman
Jogja,”ujar Sutik.
Album ini dikeluarkan dengan
boxset yang didisain
ekslusif dan rencananya hanya
beredar sebanyak 1.000 buah
saja atau terbatas. Selain CD,
boxset tersebut berisi lirik lagu
yang dibuat seperti buku juga
beberapa merchandise seperti
bendera, bandana, emblem, korek
api, pin dan pick gitar.
Untuk bahan material boxset
dan packaging mereka dibantu
dan bekerjasama dengan sebuah
perusahaan packaging Lam Jaya.
Sedangkan untuk isi boxset
yakni beberapa merchedise
mereka bekerjasama dengan
Slackers Distro.
“Boxset ini kami jual seharga
150.000 rupiah dan memang
disetting untuk kolektor edition,”
ujar Sutik. (c12)



0 komentar:

Post a Comment

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))